Selasa, 21 Desember 2010

MENGEFISIENKAN PENGELOLAAN LAHAN PERTANIAN DENGAN MENGUNAKAN TEKNOLOGI INFORMASI

MENGEFISIENKAN PENGELOLAAN LAHAN PERTANIAN DENGAN MENGUNAKAN TEKNOLOGI INFORMASI


Disusun Oleh :

Yesy Mardianawati (A24090166)


PENDAHULUAN

Teknologi informasi (TI) memiliki peranan penting dalam perkembangan pertanian. Mulai diterapkannya TI dalam pertanian maka pengelolaan lahan pertanian akan lebih mudah dan efisien. Selain itu, TI bisa menjadi solusi bagi petani dalam menghadapi masalah-masalahnya. Sebagai contoh, petani harus membuat keputusan penting seperti tanaman apa yang cocok ditanam dan kapan waktu penanamannya, bagaimana cara mengelola hama, dan pertimbangan faktor off-farm seperti lingkungan, akses pasar, dll. Dengan adanya TI seperti sistem pendukung berbasis TI pasti bisa membantu mereka dalam mengambil keputusan tersebut. TI juga dapat dimanfaatkan untuk mengecek suatu bahan makanan apakah makanan tersebut sehat dan layak untuk dikonsumsi atau tidak. Namun, di negara Indonesia ini, petani belum bisa memanfaatkan keuntungan TI untuk pertanian karena keterbatasan dalam mengakses teknologi tesebut. Hal ini terjadi karena teknologi yang telah ada masih belum bisa terjangkau untuk petani yang ada di Indonesia yang sebagian besar petani kita hanya memiliki lahan rata-rata kurang dari 0,3 ha dan tingkat pendidikan yang masih rendah. Sehingga petani masih menggunakan cara-cara tradisional dalam mengelolaan lahan pertaniannya dan belum adanya efisiensi dalam pengelolaan lahannya tersebut. Oleh sebab itu, dibutuhkan orang yang dapat memberikan contoh cara mengelola lahan pertanian dengan menggunakan TI. Selain itu, dibutuhkan orang yang bisa merubah image pertanian dari yang tidak dilirik dan tidak diperhatikan oleh generasi muda menjadi objek pusat perhatian yang menarik yang membuat setiap generasi muda bangsa ingin menjadi seorang petani atau pengusaha yang bergerak dibidang pertanian. Sehingga pertanian tidak lagi identik dengan petani yang miskin, berpendidikan rendah, dan serba kekurangan. Tetapi ketika orang membicarakan pertanian dan petani, orang akan membayangkan seseorang yang sukses, kaya, serba berkecukupan, berpendidikan tinggi, dan menjadi salah satu orang penting di negara tersebut.

PERMASALAHAN

Masih miskinnya jaringan infastruktur di negara kita khususnya dipedesaan menjadi salah satu hambatan masuknya teknologi informasi di bidang pertanian. Padahal bila kita bisa memperkenalkan dan dapat mengembangkan TI ini maka pengelolaan lahan pertanian yang masih banyak di daerah pedesaan bisa lebih diefisienkan. Namun hal itu, tidak semudah kita membalikan telapak tangan, banyak hambatan yang masih dialami oleh petanian di negara Indonesia. Seperti tingkat pendidikan petani yang masih rendah yang tidak jarang para petani di negara kita yang masih buta huruf dan tidak pernah merasakan bangku pendidikan. Selain itu, masih banyak masyarakat kita yang menyepelekan pertanian, tidak merasa peduli dengan pentingnya perkembangan pertanian, dan mereka lebih bangga bila mengkonsumsi hasil pertanian dari luar negeri daripada hasil pertanian dalam negeri. Padahal, pertanian dalam negeri merupakan salah satu kunci apakah negara tersebut sudah maju belum.

SOLUSI

Keterbatasan yang masih dialami oleh masyakat kita, khususnya para petani dalam mengakses teknologi informasi untuk mengembangkan pertanian. Kita para penerus bangsa, harus bisa menyakinkan para petani tentang manfaat TI. Faktor penting yang perlu dipertimbangkan untuk TI di bidang pertanian adalah sebagai berikut;

1. Bagaimana menyakinkan petani tentang manfaat potensial dari TI.

2. Bagaimana memanfaatkan internet untuk membantu mengatasi permasalahan petani.

3. Bagaimana memperkenalan konten digital kepada petani.

1. Cara Menyakinkan Petani tentang Manfaat dari TI Dibidang Pertanian

Menyakinkan seseorang itu bukanlah hal mudah untuk dilakukan, apalagi ini orang yang perlu kita yakinkan adalah seorang petani yang lebih menjungjung tinggi tata cara mengelola lahan yang telah diturunkan oleh leluhurnya daripada saran dari seorang penyuluh pertanian. Oleh sebab itu, diperlukan cara-cara yang ampuh, salah satunya memberikan contoh nyata kepada mereka, dengan kita menjadi seorang petani atau pengusaha yang bergerak langsung dibidang pertanian. Seorang pengusaha yang memberikan contoh cara mengelola lahan pertanian dengan menggunakan bantuan teknologi informasi dibidang pertanian untuk memudahkan proses pengelolaan.

Teknologi tersebut seperti sistem pendukung yang berbasis teknologi informasi yang membantu petani dalam pengambilan keputusan tentang tanaman apa yang cocok ditanam di lahan perbukitan, di dataran rendah yang basah, tanah yang sering terjadi kekeringan. Keputusan kapan waktu yang cocok memanen tanaman tersebut agar di dapat hasil panen yang maksimum, keputusan tentang mengatasi hama atau penyakit tanaman, dll. Sehingga dengan mengunakan teknologi ini, hasil pertanian bisa lebih meningkat dan pengelolahan lahan pertanian bisa lebih efisien.

Tidak ada salahnya bila kita mencontoh petani dari luar negeri yang telah menggunakan teknologi untuk mengelola lahan pertaniannya. Di luar sana petani sudah bisa mengelola lahan pertaniannya dengan seefisien mungkin. Hal ini tidak terlepas dari campur tangan pemerintah setempat yang telah memberikan jaringan infastruktur yang sangai memadai kepada petani untuk mengembang teknologi dibidang pertanian.

2. Manfaat Internet untuk petani

Internet merupakan hasil dari perkembangan teknologi yang memiliki peranan penting baik di dunia pendidikan, bisnis, komunikasi dan tentu pertanian. Internet memudahkan kita untuk mendapatkan banyak informasi menyangkut semua hal yang kita perlukan. Salah satunya internet bisa memberikan banyak informasi mengenai perkembangan pertanian di berbagai negara. Sehingga dengan adanya internet ini bisa membantu mengatasi masalah-masalaah petani dalam mengelolahanya. Seperti bila petani mendapakan masalah, tanamannya terkena hama atau penyakit baru dialami yang belum diketahui obat untuk membasmi hama tersebut. Petani bisa mendapatkan solusinya dengan mencari di internet, internet bisa memberikan informasi tersebut yang informasinya bisa bersumber dari berbagi sumber yang ada di berbagai negara. Karena itu, untuk menjadi petani yang sukses, petani harus memiliki pendidikan, keahlian, dan keilmuan lain selain mengetahui cara bertani.

3. Memperkenalkan Konten Digital Kepada Petani

Sekarang ini telah banyak alat-alat digital yang dapat memudahkan pekerjaan manusia. Di bidang pertanian sudah banyak alat-alat pertanian yang telah menggunakan konten digital, seperti alat-alat pengukur pH tanah, komputer untuk menghitung keragaman tanaman di suatu lahan pertanian, alat pendeteksi hama atau penyakit yang terdapat pada tanaman, alat-alat untuk proses kultur jaringan, dll. Tetapi alat-alat yang menggunakan konten digital ini masih belum digunakan oleh petani kita. Sehingga penting bagi kita sebagai generasi muda yang mengetahui hal ini dan memiliki perhatian terhadap pertanian untuk memperkenalkan konten digital ini kepada para petani kita.

Memperkenalkan konten digital ini kepada petani, bisa dimulai dari alat-alat sederhana seperti pengukur pH tanah untuk mengetahui masam, netral, atau basa, tanah yang digunakan untuk lahan pertanian. Kita juga perlu memberitahu petani pentingnya mengetahui pH tanah. Sehingga bila petani mengetahui keuntungan dari alat-alat digital tersebut untuk pertanian, petani akan bersemangat untuk menggunakan alat-alat konten digital tersebut.

KESIMPULAN

Penggunaan teknologi informasi(TI) di bidang pertanian memiliki banyak manfaat bagi petani untuk mengelola lahan petanian agar lebih efisien. Adanya keterbatasan yang masih dialami oleh masyarakat kita, khususnya para petani dalam mengakses teknologi informasi tersebut. Sehingga kita harus bisa menyakinkan para petani tentang manfaat TI dengan memberi contoh nyata kepada mereka yaitu menjadi seorang petani atau pengusaha yang bergerak langsung di bidang pertanian, memberitahu manfaat Internet untuk petani, dan memperkenalkan konten digital kepada petani.